Minggu, 11 April 2010
ekosistem
EKOSISTEM
Kita sebagai makhluk hidup tidak akan pernah bisa hidup sendiri, disekitar kita pun terdapat makhluk hidup baik itu hewan ataupun tumbuhan.
Menurut Faisal M, Rommy (2008) “populasi merupakan sekelompok organisma dari spesies yang sama yang menempati suatu ruang tertentu dan mampu melakukan persilangan diantaranya dengan menghasilkan keturunan fertil”. Biasanya besarnya suatu populasi di suatu kawasan tertentu biasanya dinyatakan dalam suatu peristilahan kerapatan atau kepadatan populasi. Seiring waktu, besarnya suatu populasi akan mengalami perubahan, perubahan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu kelahiran, kematian, emigrasi, dan imigrasi. Banteng di Ujung Kulon dan Harimau di Pulau Sumatera merupakan contoh dari suatu populasi.
Populasi dari berbagai jenis organisme berinteraksi pada suatu tempat tertentu membentuk komunitas.
Menurut Aryulina, Diah (2007 : 267) “Tempat hidup suatu makhluk hidup disebut habitat”.
Kita hidup di dalam suatu kelompok manusia. Mesti kita akui hidup ini saling bergantung satu sama lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya masing-masing dengan aktivitas yang berbeda-beda. Untuk mempertahankan hidupnya kita sebagai makhluk hidup melakukan aktivitas yaitu makan, bergerak, bernafas, dan berkembang biak.
Semua makhluk hidup yang tinggal di suatu tempat akan saling bergantung, berinteraksi, dan mempengaruhinya. Misalnya pada manusia dan hewan ternak hidup saling menguntungkan. Manusia membutuhkan hewan ternak untuk dimanfaatkan daging dan telurnya. Begitu juga hewan ternak mendapatkan makanan dari manusia sebagai penyedia makanan. karena kita makhluk hidup kita memerlukan cahaya, air, dan udara. Ketiganya merupakan kebutuhan utama pada manusia, hewan, dan tumbuhan dalam berfotosintesis.
Semua makhluk hidup dan benda tak hidup yang berada di sekitar kita saling mempengaruhi sehingga terbentuklah suatu hubungan timbal balik. Menurut Aryulina, Diah (2007 : 144) “Organisme memiliki hubungan timbal balik dengan lingkungannya sehingga membentuk suatu sistem yang disebut dengan ekosistem”. Ilmu yang mempelajari suatu ekosistem disebut ekologi.
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi. (Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Ekosistem).
Bioma adalah berbagai ekosistem di area tertentu yang sebagian besar ditentukan oleh iklim geografi yang sama. Contohnya adalah gurun, hutan hujan trofis, savanna.
Menurut Faisal M, Rommy (2008) “biosfer sebagai suatu ekosistem global, suatu gabungan semua ekosistem lokal di Bumi”.
Orang yang pertama kali mengemukakan istilah ekologi adalah Ernzt Haeckel.
Menurut Aryulina, Diah (2007 : 268) “Lingkungan biotic suatu makhluk hidup adalah seluruh makhluk hidup. Biotic adalah makhluk hidup. Komponen-komponen biotic terdiri dari berbagai jenis mikroorganisme, jamur, ganggang, lumut, tumbuhan paku, tumbuhan tingkat tinggi, invertebrate, dan vertebrata, serta manusia”. Dari sekian banyak komponen di atas, setiap komponen biotic memliki cara hidup sendiri untuk mempertahankan dirinya.
Lingkungan abiotik adalah bukan makhluk hidup atau komponen tak hidup. Komponen abiotik terdiri dari komponen kimia dan komponen fisik. Contoh dari komponen abiotik antara lain adalah :
a. Suhu
b. Cahaya
c. Air
d. Kelembapan
e. Udara
f. Garam-garam Mineral
g. Tanah
Setiap makhluk hidup tidak bisa hidup sendiri. Setiap makhluk hidup yang tinggal di suatu tempat terjadi hubungan timbal balik antara komponen biotic dan komponen abiotik., artinya ada suatu interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Makhluk hidup berinteraksi untuk kelangsungan hidupnya.
Menurut Aryulina, Diah (2007 : 270-274) interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya secara langsung maupun tidak langsung terjadi pada berbagai tingkat organisasi kehidupan.
1. Interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya
a. Interaksi antar-individu
Organisme sejenis yang hidup di suatu tempat dalam kurun waktu tertentu disebut populasi.
Gambar 1
Individu-individu Manusia Membentuk Populasi Manusia
Sumber : Aryulina, Diah, (2007 : 271)
b. Interaksi antar-populasi
Komunitas adalah berbagai populasi yang saling berinteraksi. Bentuk populasi dapat berupa predasi, kompetisi, dan simbiosis.
1) Predasi merupakan jenis interaksi makan dan dimakan. Pada predasi umumnya suatu spesies memakan spesies lain, meskipun beberapa hewan memangsa sesame jenisnya (bersifat kanibal). Organisme yang memakan disebut predator, sedangkan organism yang dimakan disebut mangsa.
2) Kompetisi antar-populasi disebut juga kompetisi interspesifik.
3) Simbiosis berarti hidup bersama antara dua spesies yang berbeda. Dalam hidup bersama tersebut, umumnya salah satu spesies berperan sebagai spesies yang ditumpangi, sedangkan spesies lain sebagai penumpang (simbion). Interaksi simbiosis dibedakan menjadi :
a) Mutualisme terjadi jika dua spesies hidup bersama dan saling menguntungkan satu sama lain. Contoh mutualisme adalah ganggang hijau biru dengan jamur dari kelompok Basidiomycota membentuk lumut kerak.
Gambar 2
Simbiosis Mutualisme Terjadi Antara Ganggang Hijau Biru Dan Jamur Membentuk Lumut Kerak
Sumber : Aryulina, Diah, (2007 : 273)
b) Komensalisme terjadi jika dua spesies hidup bersama, satu spesies diuntungkan dan spesies lain tidak dirugikan dan juga tidak diuntungkan. Misalnya anggrek yang menempel pada pohon.
c) Parasitisme terjadi jika dua spesies hidup bersama, satu spesies diuntungkan sedangkan spesies lain dirugikan. Organisme yang memperoleh kentungan dari interaksi parasitisme disebut inang. Sedangkan parasit yang dirugikan disebut inang. Parasit menyerap sari makanan atau cairan dari tubuh inangnya. Kerugian yang ditimbulkan parasit dapt berupa gangguan ringan, penyakit, dan bahkan kematian pada inangnya.
Gambar : 3
Nyamuk merupakan salah satu contoh ektoparasit pada manusia.
Sumber : Aryulina, Diah (2007 : 273)
c. Interaksi antara komponen biotik dan abiotik
1) Produsen (organisme autotrof) adalah organisme yang menyusun senyawa organik atau membuat makanan sendiri dengan bantuan cahaya matahari. Organisme yang tergolong produsen meliputi organisme yang melakukan fotosintesis yaitu tumbuhan hijau, beberapa jenis bakteri, serta ganggang hijau biru.
2) Konsumen (organisme heterotrof) adalah organisme yang tidak mampu menyusun senyawa organik atau membuat makanannya sendiri. Untuk memenuhi kebutuhan makanannya, organisme ini bergantung pada organisme lain. Hewan dan manusia termasuk tergolong dalam kelompok sebagai konsumen.
3) Dekomposer (pengurai) merupakan organisme yang menguraikan sisa-sisa organism untuk memperoleh makanan atau bahan organik yang diperlukan. Penguraian memungkinkan zat-zat organik yang kompleks terurai menjadi zat-zat yang lebih sederhana. Organisme yang termasuk dekomposer adalah bakteri dan jamur.
Gambar 3
Jamur Sebagai Dekomposer Menyebabkan
Buah Membusuk
Sumber : Aryulina, Diah, (2007 : 274)
4) Detrivitor adalah organisme yang memakan partikel-partikel organik atau deutritus. Merupakan hancuran jaringan hewan dan tumbuhan.
Gambar 5
Kutu Kayu adalah salah satu contoh detrivitor
Sumber : Aryulina, Diah, (2007 : 274)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar