Minggu, 11 April 2010

Tipe-tipe Ekosistem

1. Ekosistem akuatik (air)
a. Ekosistem air tawar
1) Ekosistem air tawar Lotik : airnya berarus, berarti airnya senantiasa mengalir. Contoh dari ekosistem air tawar lotik sering kita jumpai di sekitar kita. Misalnya : Sungai, dan selokan.


Gambar. 1
Sungai merupakan contoh ekosistem air tawar lotik.
Sumber : Aryulina, Diah (2007 : 275)

2) Ekosistem air tawar lentik : airnya tidak berarus, ini berarti airnya tidak mengalir. Contohnya : Danau, rawa air tawar, kolam, rawa gambut.


Gambar. 2
Hutan Rawa Gambut
Sumber : http://www.lablink.or.id/Env/Hutan/HutanKlasifikasi/htnrawag.jpg


Gambar. 3
Danau Toba
Sumber : http://katakdankodokbersaudara.files.wordpress.com/2009/05/danau-toba.jpg

Ekosistem danau dan kolam terdiri dari 3 wilayah horizontal yaitu :
a) Wilayah Litoral adalah merupakan wilayah perairan dangkal di sepanjang tepi danau dan kolam. Contohnya : Hydrylla, Hydra, capung, katak, burung, dan tikus.
b) Wilayah Limnetik adalah wilayah perairan terbuka yang masih bisa di tembus oleh cahaya matahari. Contohnya : Zooplankton dan Fitoplankton.
c) Wilayah Profundal adalah daerah yang dalam, dengan berbagai jenis dekomposer pada bagian dasarnya.


b. Ekosistem Laut



Gambar. 4
Ekosistem laut dibagi menjadi tiga zona,
yaitu zona litoral, zona laut dangkal, dan zona pelagik.
Sumber : Aryulina, Diah (2007 : 275).

Ekosistem laut dibagi menjadi tiga zona (wilayah), yaitu :
1) Zona litoral.
a) Ekosistem Estuari
Merupakan wilayah perairan tempat pertemuan antara sungai dan laut atau disebut muara sungai. Muara sungai disebut pantai lumpur.
Estuari mempunyai ciri berair payau dengan tingkat salinitas di antara air tawar dan laut. Vegetasi didominasi oleh tumbuhan bakau dan rumput laut. Beberapa organisme laut melakukan perkambangbiakan di wilayah ini seperti ikan, udang dan moluska yang dapat dimakan. Estuari banyak terdapat di wilayah Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Papua.


Gambar. 5
Estuari
Sumber : http://www.alzinar.com/imatges/biomes/estuari

b) Ekosistem Pantai Pasir
Ekosistem dengan deburan ombak yang konstan dan terkena paparan cahaya matahari selama 12 jam. Vegetasi ada yang berbentuk terna atau membentuk perdu atau pohon. Terna adalah tumbuhan berbiji yang memiliki batang lunak dan tidak berkayu, misalnya rumput, kangkung, dan pisang.
c) Ekosistem Pantai Batu
Tersusun dari komponen abiotik berupa batu-batuan kecil maupun bongkahan batu yang besar. Organisme yang terdapat pada pantai batu seperti ganggang Eucheuma dan Sargassum.


Gambar. 6
Ekosistem Pantai Batu
Sumber : http://img.photobucket.com/albums/v417/sandro_utji/Didesa%20Resort/DCP_0671.jpg

2) Zona Laut Dangkal
a) Ekosistem Terumbu Karang,
Hanya dapat tumbuh di dasar peraiaran yang jernih, terumbu karang terbentuk dari rangka hewan Coelenterata. Organisma yang terdapat pada ekosistem ini adalah kelompok Porifera, coelenterata, ganggang, beberapa jenis ikan, serta udang.


Gambar. 7
Ekosistem terumbu Karang
Sumber : Aryulina, Diah (2007 : 276)

3) Zona pelagik.
a) Ekosistem Laut Dalam
Merupakan zona pelagik laut. Ekosistem ini berda pada kedalaman 76000 m dari permukaan laut. Sehingga tidak ada lagi cahaya matahari, oleh karena itu produsen utama di ekosistem ini merupakan organisme kemoautrotof.


Gambar. 8
Ekosistem Laut Dalam
Sumber : http://images.aad.gov.au/img.py/1e10.jpg


c. Ekosistem Darat
1) Hutan Hujan Tropis
a) Terdapat di wilayah khatulistiwa
b) Temperatur tinggi (rata-rata 25 0c)
c) Curah hujan tinggi 200-450 cm per tahun
d) Pohon tinggi dan rimbun (kanopi)
e) Jenis tumbuhan sangat beragam termasuk tumbuhan paku dan anggrek.
f) Hewan pada hutan hujan tropis di indonesia antara lain : berbagai jenis serangga dan burung, monyet, orang utan dan harimau.


Gambar. 9
Hutan Hujan Tropis
Sumber : http://tigerbear.files.wordpress.com/2007/11/tangkah3.jpg

2) Savana
a) terdapat di wilayah sekitar khatulistiwa
b) curah hujan lebih 90-150 cm per tahun
c) Vegetasi savanna didominasi oleh rumput dan pohon yang tumbuh terpencar.
d) Hewan yang hidup di savanna adalah berbagai jenis sderangga seperti belalang, kumbang, rayap, herbivora dan karnivora.



Gambar. 10
Savanna
Sumber : http://onlynatural.files.wordpress.com/2008/09/800px-male_lion_on_savanna.jpg

3) Padang Rumput
a) Terdapat pada wilayah dengan temperatur sedang.
b) cuirah hujan 25-75 cm per tahun
c) vegetasi yang dominan adalah rumput
d) hewan yang hidup antara lain kelinci, tupai tanah dan serigala.


Gambar. 11
Padang Rumput
Sumber : http://chinatour.net/images/grassland.jpg


4) Gurun
a) Terdapat di belahan bumi sekitar 20-30 LU dan LS
b) Curah hujan kurang dari 25 cm per tahun
c) Vegetasi terdiri dari berbagi belukar akasia, tumbuhan sukulen dan kaktus.
d) Hewan yang banyak terdapat di gurun antar lain belalang, burung pemangsa serangga dan kadal.


Gambar. 12
Bioma Gurun
Sumber : http://andimanwno.files.wordpress.com/2009/01/gurun-02.jpg

5) Hutan Gugur
a) Terdapat di sekitar wilayah sub tropis yang mengalami pergantian musim panas dan tropis
b) Curah hujan sedang yaitu 75-150 cm per tahun
c) Pohon pada hutan gugur sub tropis memiliki ciri menggugurkan daunnya menjelang musim gugur dan menjadi dorman pada musim dingin. (maple dan birkin)
d) Hutan gugur di daerah tropis menggugurkann daun pada musim kemarau, misalnya hutan jati.


Gambar. 13
Bioma Hutan Gugur
Sumber : http://andimanwno.files.wordpress.com/2009/02/hutan-gugur-01.jpg
6) Taiga
a) Terdapat di wilayah utara hutan gugur sub tropis dan juga di pegunungan sub tropis
b) Musim dingin yang panjang. Huajn turun hanya pada musim panas
c) Taiga merupakan hutan pinus (konifer) yang selalu hijau.
d) Hewan yang hidup antara lain rusa, bajing, burung gagak hitam, serigala, dan beruang.


Gambar. 14
Taiga
Sumber : http://www.centraliahs.org/personnel/teachers_faculty/science/becker/biome%20web%20page/taiga.jpg

7) Tundra
a) Terdapat di dekat kutub utara, yaitu pada 60 0 LU (tundra artik), sedangkan tundra yang terdapat di puncak gunung (tundra alpin)
b) Vegetasi tundra didominasi oleh rumput alang-alang, lumut daun dan perdu, pada wilayah ini tidak terdapat pohon
c) Hewan yang terdapat di tundra adalah kelinci, burung hantu, serigala, rusa dan domba


Gambar. 15
Tundra
Sumber : http://andimanwno.files.wordpress.com/2009/02/tundra-011.jpg

d. Ekosistem Buatan
Ekosistem buatan adalah ekosistem yang dibuat manusia untuk memenuhi kebutuhannya.
Contoh : bendungan, sawah tadah hujan, sawah irigasi, perkebunan sawit, dll.


Gambar. 16
Bendungan Jati Luhur
Sumber : http://hmjsipiluph.files.wordpress.com/2007/09/bendungan-jatiluhur.jpg

RantaiMakanan

Rantai Makanan (Food Chain)
Peristiwa makan dan di makan antar organisme dalam suatu ekosistem membentuk struktur trofik. Setiap tingkat trofik merupakan kumpulan berbagai organisme dengan sumber makanan tertentu. Dalam struktur trofik organisme autotrof disebut produsen. Tingkat trofik II ditempati oleh berbagai organisme yang tidak dapat membuat bahan organik sendiri (heterotrof adalah konsumen). Konsumen terdiri dari konsumen (herbivora) pada tingkat trofik kedua, konsumen sekunder (karnivora) pada tingkat trofik ketiga, dan konsumen tersier (karnivora besar) pada tingkat trofik keempat. Rantai makanan adalah jalur makan dan dimakan dari organisme pada suatu tingkat trofik ke tingkat trofik berikutnya membentuk urutan dan arah tertentu.
a. Rantai makanan perumput adalah rantai makanan yang dimulai dari produsen.


Gambar. 1
Rantai Makanan Perumput
Sumber : Aryulina, Diah (2007 : 280)

b. Rantai makanan detritus adalah rantai makanan yang dimulai dari detritus (hancuran daun-cacing-tanah-ayam-manusia)


Jaring-jaring Makanan (Food Web)
Dalam suatu ekosistem hubungan makan dan di makan yang sangat kompleks saling berkaitan dan bercabang sehingga membentuk jaring-jaring makanan.



Gambar. 2
Jaring-jaring makanan merupakan rantai makanan yang kompleks.
Sumber : Aryulina, Diah (2007 : 281)

Cahaya matahari merupakan sumber utama energi bagi kehidupan. Energi matahari masuk ke dalam komponen biotik melalui produsen. Oleh produsen, energi cahaya matahari diubah menjadi energi kimia. Energi kimia mengalir dari produsen ke konsumen dari berbagai tingkat trofik melalui jalur rantai makanan. Jadi setiap organisme melakukan pemasukan dan penyimpanan energi dalam suatu ekosistem disebut produktivitas ekosistem. Produktivitas ekosistem terdiri dari produktivitas primer dan produktivitas sekunder.
a. Produktivitas Primer adalah kecepatan mengubah cahaya matahari dalam bentuk bahan organik oleh organisme autotrof.
b. Produktivitas Sekunder adalah kecepatan energi kimia mengubah bahan organikmenjadi simpanan energi kimia baru oleh organisme heterotrof.
Para ahli ekologi menggambarkan struktur trofik suatu ekosistem dalam bentuk piramida ekologi. Piramida ekologi terdiri dari piramida energi, piramida biomassa, dan piramida jumlah. Piramida energi adalah suatu gambar bentuk kehilangan energi dari suatu rantai makanan, piramida biomassa merupakan gambar berkurangnya transfer energi pada setiap trofik, sedangkan piramida jumlah adalah gambar jumlah individu pada setiap trofik.

ekosistem


EKOSISTEM

Kita sebagai makhluk hidup tidak akan pernah bisa hidup sendiri, disekitar kita pun terdapat makhluk hidup baik itu hewan ataupun tumbuhan.
Menurut Faisal M, Rommy (2008) “populasi merupakan sekelompok organisma dari spesies yang sama yang menempati suatu ruang tertentu dan mampu melakukan persilangan diantaranya dengan menghasilkan keturunan fertil”. Biasanya besarnya suatu populasi di suatu kawasan tertentu biasanya dinyatakan dalam suatu peristilahan kerapatan atau kepadatan populasi. Seiring waktu, besarnya suatu populasi akan mengalami perubahan, perubahan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu kelahiran, kematian, emigrasi, dan imigrasi. Banteng di Ujung Kulon dan Harimau di Pulau Sumatera merupakan contoh dari suatu populasi.
Populasi dari berbagai jenis organisme berinteraksi pada suatu tempat tertentu membentuk komunitas.
Menurut Aryulina, Diah (2007 : 267) “Tempat hidup suatu makhluk hidup disebut habitat”.
Kita hidup di dalam suatu kelompok manusia. Mesti kita akui hidup ini saling bergantung satu sama lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya masing-masing dengan aktivitas yang berbeda-beda. Untuk mempertahankan hidupnya kita sebagai makhluk hidup melakukan aktivitas yaitu makan, bergerak, bernafas, dan berkembang biak.
Semua makhluk hidup yang tinggal di suatu tempat akan saling bergantung, berinteraksi, dan mempengaruhinya. Misalnya pada manusia dan hewan ternak hidup saling menguntungkan. Manusia membutuhkan hewan ternak untuk dimanfaatkan daging dan telurnya. Begitu juga hewan ternak mendapatkan makanan dari manusia sebagai penyedia makanan. karena kita makhluk hidup kita memerlukan cahaya, air, dan udara. Ketiganya merupakan kebutuhan utama pada manusia, hewan, dan tumbuhan dalam berfotosintesis.
Semua makhluk hidup dan benda tak hidup yang berada di sekitar kita saling mempengaruhi sehingga terbentuklah suatu hubungan timbal balik. Menurut Aryulina, Diah (2007 : 144) “Organisme memiliki hubungan timbal balik dengan lingkungannya sehingga membentuk suatu sistem yang disebut dengan ekosistem”. Ilmu yang mempelajari suatu ekosistem disebut ekologi.
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi. (Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Ekosistem).
Bioma adalah berbagai ekosistem di area tertentu yang sebagian besar ditentukan oleh iklim geografi yang sama. Contohnya adalah gurun, hutan hujan trofis, savanna.
Menurut Faisal M, Rommy (2008) “biosfer sebagai suatu ekosistem global, suatu gabungan semua ekosistem lokal di Bumi”.
Orang yang pertama kali mengemukakan istilah ekologi adalah Ernzt Haeckel.
Menurut Aryulina, Diah (2007 : 268) “Lingkungan biotic suatu makhluk hidup adalah seluruh makhluk hidup. Biotic adalah makhluk hidup. Komponen-komponen biotic terdiri dari berbagai jenis mikroorganisme, jamur, ganggang, lumut, tumbuhan paku, tumbuhan tingkat tinggi, invertebrate, dan vertebrata, serta manusia”. Dari sekian banyak komponen di atas, setiap komponen biotic memliki cara hidup sendiri untuk mempertahankan dirinya.
Lingkungan abiotik adalah bukan makhluk hidup atau komponen tak hidup. Komponen abiotik terdiri dari komponen kimia dan komponen fisik. Contoh dari komponen abiotik antara lain adalah :
a. Suhu
b. Cahaya
c. Air
d. Kelembapan
e. Udara
f. Garam-garam Mineral
g. Tanah
Setiap makhluk hidup tidak bisa hidup sendiri. Setiap makhluk hidup yang tinggal di suatu tempat terjadi hubungan timbal balik antara komponen biotic dan komponen abiotik., artinya ada suatu interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Makhluk hidup berinteraksi untuk kelangsungan hidupnya.
Menurut Aryulina, Diah (2007 : 270-274) interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya secara langsung maupun tidak langsung terjadi pada berbagai tingkat organisasi kehidupan.
1. Interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya
a. Interaksi antar-individu
Organisme sejenis yang hidup di suatu tempat dalam kurun waktu tertentu disebut populasi.


Gambar 1
Individu-individu Manusia Membentuk Populasi Manusia
Sumber : Aryulina, Diah, (2007 : 271)

b. Interaksi antar-populasi
Komunitas adalah berbagai populasi yang saling berinteraksi. Bentuk populasi dapat berupa predasi, kompetisi, dan simbiosis.
1) Predasi merupakan jenis interaksi makan dan dimakan. Pada predasi umumnya suatu spesies memakan spesies lain, meskipun beberapa hewan memangsa sesame jenisnya (bersifat kanibal). Organisme yang memakan disebut predator, sedangkan organism yang dimakan disebut mangsa.
2) Kompetisi antar-populasi disebut juga kompetisi interspesifik.
3) Simbiosis berarti hidup bersama antara dua spesies yang berbeda. Dalam hidup bersama tersebut, umumnya salah satu spesies berperan sebagai spesies yang ditumpangi, sedangkan spesies lain sebagai penumpang (simbion). Interaksi simbiosis dibedakan menjadi :
a) Mutualisme terjadi jika dua spesies hidup bersama dan saling menguntungkan satu sama lain. Contoh mutualisme adalah ganggang hijau biru dengan jamur dari kelompok Basidiomycota membentuk lumut kerak.



Gambar 2
Simbiosis Mutualisme Terjadi Antara Ganggang Hijau Biru Dan Jamur Membentuk Lumut Kerak
Sumber : Aryulina, Diah, (2007 : 273)

b) Komensalisme terjadi jika dua spesies hidup bersama, satu spesies diuntungkan dan spesies lain tidak dirugikan dan juga tidak diuntungkan. Misalnya anggrek yang menempel pada pohon.
c) Parasitisme terjadi jika dua spesies hidup bersama, satu spesies diuntungkan sedangkan spesies lain dirugikan. Organisme yang memperoleh kentungan dari interaksi parasitisme disebut inang. Sedangkan parasit yang dirugikan disebut inang. Parasit menyerap sari makanan atau cairan dari tubuh inangnya. Kerugian yang ditimbulkan parasit dapt berupa gangguan ringan, penyakit, dan bahkan kematian pada inangnya.


Gambar : 3
Nyamuk merupakan salah satu contoh ektoparasit pada manusia.
Sumber : Aryulina, Diah (2007 : 273)

c. Interaksi antara komponen biotik dan abiotik
1) Produsen (organisme autotrof) adalah organisme yang menyusun senyawa organik atau membuat makanan sendiri dengan bantuan cahaya matahari. Organisme yang tergolong produsen meliputi organisme yang melakukan fotosintesis yaitu tumbuhan hijau, beberapa jenis bakteri, serta ganggang hijau biru.
2) Konsumen (organisme heterotrof) adalah organisme yang tidak mampu menyusun senyawa organik atau membuat makanannya sendiri. Untuk memenuhi kebutuhan makanannya, organisme ini bergantung pada organisme lain. Hewan dan manusia termasuk tergolong dalam kelompok sebagai konsumen.
3) Dekomposer (pengurai) merupakan organisme yang menguraikan sisa-sisa organism untuk memperoleh makanan atau bahan organik yang diperlukan. Penguraian memungkinkan zat-zat organik yang kompleks terurai menjadi zat-zat yang lebih sederhana. Organisme yang termasuk dekomposer adalah bakteri dan jamur.



Gambar 3
Jamur Sebagai Dekomposer Menyebabkan
Buah Membusuk
Sumber : Aryulina, Diah, (2007 : 274)

4) Detrivitor adalah organisme yang memakan partikel-partikel organik atau deutritus. Merupakan hancuran jaringan hewan dan tumbuhan.



Gambar 5
Kutu Kayu adalah salah satu contoh detrivitor
Sumber : Aryulina, Diah, (2007 : 274)

Sabtu, 30 Januari 2010

Worksheet1



1. Perhatikan gambar di bawah ini!


a. Sebutkan komponen biotik pada gambar di atas!

b. Sebutkan komponen abiotik pada gambar di atas!

c. Jelaskan fungsi komponen ekosistem pada gambar

Jelaskan istilah-istilah dibawah ini!

a. Produsen

b. Decomposer

c. Konsumen

d. Detritivor


Worksheet2

1. Perhatikan gambar-gambar dibawah ini!















a. Buatlah sebuah rantai makanan berdasarkan gambar di atas!
b. Buatlah jaSring-jaring makanan berdasarkan gambar di atas!
c. Apakah perbedaan antara rantai makanan dan jarring-jaring makanan?

Senin, 25 Januari 2010

ecosystem




Videofoodchain




Rabu, 13 Januari 2010

Materi Ekosistem

EKOSISTEM



Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi. Ilmu yang mempelajari ekosistem disebut ekologi. Ekologi berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu oikos dan logos. Oikos artinya rumah atau tempat tinggal, dan logos artinya ilmu. Istilah ekologi pertama kali dikemukakan oleh Ernst Haeckel (1834 - 1914)
  1. Satuan Makhluk Hidup dalam Ekosistem

a.Individu
Individu adalah satu makhluk hidup, misalnya seekor semut, seekor burung dan sebuah pohon.

b.Populasi
Populasi adalah kumpulan individu sejenis yang dapat berkembangbiak serta berada pada tempat yang sama dan dalam kurun waktu yang sama. Contoh populasi adalah sekelompok semut di atas meja.

c.Komunitas
Komunitas adalah kumpulan beberapa macam populasi yang menempati daerah yang sama pada waktu yang sama, contohnya komunitas hutan jati, padang rumput dan hutan pinus.

d.Ekosistem
Ekosistem adalah kesatuan komunitas dan lingkungannya yang membentuk suatu hubungan timbal balik di antara komponen-komponennya. Komponen suatu ekosistem mencakup seluruh makhluk hidup dan makhluk tidak hidup yang terdapat di dalamnya.

e.Bioma
Bioma adalah suatu ekosistem darat yang khas dan luas cakupannya.
Ekologi merupakan cabang ilmu yang masih relatif baru, yang baru muncul pada tahun 70-an. Akan tetapi, ekologi mempunyai pengaruh yang besar terhadap cabang biologinya. Ekologi mempelajari bagaimana makhluk hidup dapat mempertahankan kehidupannya dengan mengadakan hubungan antarmakhluk hidup dan dengan benda tak hidup di dalam tempat hidupnya atau lingkungannya.

Para ahli ekologi mempelajari hal berikut:
1. Perpindahan energi dan materi dari makhluk hidup yang satu ke makhluk hidup yang lain ke dalam lingkungannya dan faktor-faktor yang menyebabkannya.
2. Perubahan populasi atau spesies pada waktu yang berbeda dalam faktor-faktor yang menyebabkannya
3. Terjadi hubungan antarspesies (interaksi antarspesies) makhluk hidup dan hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Komponen-komponen pembentuk ekosistem adalah: * Komponen hidup (biotik) * Komponen tak hidup (abiotik)

1) Lingkungan makhluk hidup

a) Lingkungan biotik
Biotik adalah makhluk hidup. Lingkungan biotik suatu makhluk hidup adalah seluruh makhluk hidup, baik dari spesiesnya sendiri maupun dari spesies berbeda yang hidup di tempat yang sama. Komponen-komponen biotik terdiri dari berbagai jenis mikroorganisme, jamur, ganggang, lumut, tumbuhan paku, tumbuhan tingkat tinggi, invertebrata, dan vertebrata, serta manusia. b) Lingkungan abiotik Abiotik adalah bukan makhluk hidup atau komponen tak hidup. Komponen abiotik merupakan komponen fisik dan kimia yang membentuk lingkungan abiotik. Lingkungan abiotik membentuk cirri fisik dan kimia tempat hidup makhluk hidup.
Contoh komponen abiotik antara lain : suhu, cahaya, air, kelembapan, udara, garam-garam mineral, dan tanah. Komponen ini tidak berdiri sendiri, tetapi saling berinteraksi sehingga mempengaruhi sifat yang satu dengan yang lain.



2) Interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya
a) Interaksi antar-individu Organisme sejenis yang hidup di suatu tempat dalam kurun waktu tertentu disebut populasi.
Gambar 1
Individu-individu Manusia Membentuk Populasi Manusia
Sumber : Aryulina, Diah, (2007 : 271)

b) Interaksi antar-populasi Komunitas adalah berbagai populasi yang saling berinteraksi. Bentuk populasi dapat berupa predasi, kompetisi, dan simbiosis.
(1) Predasi merupakan jenis interaksi makan dan dimakan. Pada predasi umumnya suatu spesies memakan spesies lain, meskipun beberapa hewan memangsa sesame jenisnya (bersifat kanibal). Organisme yang memakan disebut predator, sedangkan organism yang dimakan disebut mangsa.
(2) Kompetisi antar-populasi disebut juga kompetisi interspesifik. (3) Simbiosis berarti hidup bersama antara dua spesies yang berbeda.

Dalam hidup bersama tersebut, umumnya salah satu spesies berperan sebagai spesies yang ditumpangi, sedangkan spesies lain sebagai penumpang (simbion). Interaksi simbiosis dibedakan menjadi :

(a) Mutualisme terjadi jika dua spesies hidup bersama dan saling menguntungkan satu sama lain. Contoh mutualisme adalah ganggang hijau biru dengan jamur dari kelompok Basidiomycota membentuk lumut kerak.
Gambar 2
Simbiosis Mutualisme Terjadi Antara Ganggang Hijau Biru
dan Jamur Membentuk Lumut Kerak
Sumber : Aryulina, Diah, (2007 : 273)

(b) Komensalisme terjadi jika dua spesies hidup bersama, satu spesies diuntungkan dan spesies lain tidak dirugikan dan juga tidak diuntungkan. Misalnya anggrek yang menempel pada pohon. (c) Parasitisme terjadi jika dua spesies hidup bersama, satu spesies diuntungkan sedangkan spesies lain dirugikan. Organism yang memperoleh kentungan dari interaksi parasitisme disebut inang. Sedangkan parasit yang dirugikan disebut inang. Parasit menyerap sari makanan atau cairan dari tubuh inangnya. Kerugian yang ditimbulkan parasit dapt berupa gangguan ringan, penyakit, dan bahkan kematian pada inangnya.




Sumber : Aryulina, Diah, (2007 : 273)




c) Interaksi antara komponen biotik dan abiotik
(1) Produsen (organisme autotrof) adalah organisme yang menyusun senyawa organik atau membuat makanan sendiri dengan bantuan cahaya matahari. Organisme yang tergolong produsen meliputi organism yang melakukan fotosintesis yaitu tumbuhan hijau, beberapa jenis bakteri, serta ganggang hijau biru.
(2) Konsumen (organisme heterotrof) adalah organisme yang tidak mampu menyusun senyawa organik atau membuat makanannya sendiri. Untuk memenuhi kebutuhan makanannya, organisme ini bergantung pada organisme lain. Hewan dan manusia termasuk tergolong dalam kelompok sebagai konsumen.
(3) Dekomposer (pengurai) merupakan organism yang menguraikan sisa-sisa organism untuk memperoleh makanan atau bahan organik yang diperlukan. Penguraian memungkinkan zat-zat organik yang kompleks terurai menjadi zat-zat yang lebih sederhana. Organism yang termasuk decomposer adalah bakteri dan jamur.

Gambar 3
Jamur Sebagai Delomposer Menyebabkan Buah Membusuk
Sumber : Aryulina, Diah, (2007 : 274)
(4) Detrivitor adalah organisme yang memakan partikel-partikel organik atau deutritus. Merupakan hancuran jaringan hewan dan tumbuhan.
Gambar 4
Kutu Kayu adalah salah satu contoh detrivitor
Sumber : Aryulina, Diah, (2007 : 274)

3) Tipe-tipe ekosistem a) Ekosistem air (akuatik)
(1) Ekosistem air tawar
Ekosistem air tawar dibagi menjadi dua, yaitu lotik dan lentik. Lotik memiliki ciri airnya berarus dan lentik memiliki ciri airnya tidak berarus. (2) Ekosistem air laut Ekosistem air laut dibagi menjadi tiga zona (wilayah), yaitu zona litoral, zona laut dangkal, dan zona pelagik.
Gambar 5
Ekosistem Laut Dibagi Menjadi Tiga Zona,
Yaitu Zona Litoral,Zona Laut Dangkal, dan Zona Pelagik.
Sumber : Aryulina, Diah, (2007 : 275)

(3) Ekosistem estuari Ekosistem estuari terdapat pada wilayah pertemuan antara sungai dan laut atau disebut muara sungai. Muara sungai disebut juga pantai lumpur berair payaudengan tingkat salinitas di antara air tawar dan laut. (4) Ekosistem pantai pasir Ekosistem pantai pasir merupakan ekosistem yang cukup keras bagi organisme karena deburan ombak yang terus-meneerus serta paparan cahaya matahari selama dua belas jam.
(5) Ekosistem pantai batu
Ekosistem pantai batu tersusun dari komponen abiotik, berupa batu-batuan kecil maupun bongkahan batu yang besar. (6) Ekosistem terumbu karang Ekosistem terumbu karang hanya dapat tumbuh di dasar perairan yang jernih. Terumbu karang terbentuk dari rangka hewan kelompok.


Gambar 6
Pada Ekosistem Terumbu Karang Terdapat Berbagai Jenis Organisme Laut.
Sumber : Aryulina, Diah, (2007 : 276)

(7) Ekosistem laut dalam Ekosistem laut dalam merupakan zona pelagik laut. Ekosistem ini berada pada kedalaman 76.000 m dari permukaan laut, sehingga tidak ada lagi cahaya matahari.

b) Ekosistem darat Ekosistem darat dalam skala luas yang memiliki tipe struktur vegetasi
(tumbuhan) dominan disebut bioma. Penyebaran bioma dipengaruhi oleh iklim. Iklim suatu bioma dipengaruhi oleh posisi geografis bioma tersebut. Berdasarkan posisi geografisnya, yaitu jarak dari khatulistiwa (lintang) atau ketinggian dari permukaan laut, bioma dapat dikelompokkan dalam tujuh kategori, yaitu : hutan hujan tropis, savanna, padang rumput, gurun, hutan gugur, taiga, tundra.

c) Ekosistem buatan Ekosistem buatan adalah ekosistem yang diciptakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Contoh ekosistem buatan manusia adalah bendungan, hutan tanaman produksi seperti jati dan pinus, agroekosistem berupa sawah tadah hujan.

4) Rantai makanan Organisme yang langsung memakan tumbuhan disebut herbivora (konsumen primer), yang memakan herbivora disebut karnivora (konsumen sekunder), dan yang memakan konsumen sekunder disebut konsumen tersier. Jalur makan dan dimakan dari organisme pada satu tingkat trofik berikutnya membentuk urutan dan arah tertentu disebut rantai makanan. Rantai makanan yang dimulai dari perumput, yaitu rumput belalang kadal burung elang.




Gambar 7 Contoh Rantai Makanan Perumput
Sumber : Aryulina, Diah, (2007 : 280)


Dalam ekosistem rantai makanan–rantai makanan itu saling bertalian. Kebanyakan sejenis hewan memakan beragam, dan makhluk tersebut pada gilirannya juga menyediakan makanan berbagai makhluk yang memakannya, maka terjadi yang dinamakan jaring – jaring makanan (food web).



Gambar 8 Jarring-jaring Makanan Merupakan Rantai Makanan yang കൊമ്പ്ലെക്സ്
Sumber : Aryulina, Diah, (2007 : 281). 5)

Aliran energi Cahaya matahari merupakan sumber utama energi bagi kehidupan.
Energi matahari masuk ke dalam komponen biotik melalui produsen. Oleh produsen, energi cahaya matahari diubah menjadi energi kimia. Energi kimia mengalir dari produsen ke konsumen dari berbagai tingkat trofik melalui jalur rantai makanan. Jadi setiap organisme melakukan pemasukan dan penyimpanan energi dalam suatu ekosistem disebut produktivitas ekosistem. Produktivitas ekosistem terdiri dari produktivitas primer dan produktivitas sekunder. Para ahli ekologi menggambarkan struktur trofik suatu ekosistem dalam bentuk piramida ekologi. Piramida ekologi terdiri dari piramida energi, piramida biomassa, dan piramida jumlah. Piramida energi adalah suatu gambar bentuk kehilangan energi dari suatu rantai makanan, piramida biomassa merupakan gambar berkurangnya transfer energi pada setiap trofik, sedangkan piramida jumlah adalah gambar jumlah individu pada setiap trofik.